SPONSOR

Berbagilah ilmu kepada orang lain, jangan takut kalau orang yang anda bagi ilmu itu menjadi lebih pandai, justru dengan membagi ilmu kepada orang lain maka ilmu anda akan bertambah
ss_blog_claim=88075c8098bd7cc62c30ae20969eb189
Tampilkan postingan dengan label Teknik Irigasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknik Irigasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 Mei 2008

BUANGAN INDUSTRI / PERUSAHAAN

Buangan industri/ perusahaan adalah : air buangan yang berasal dari industri /perusahaan.

Sumber buangan industri/perusahaan adalah bangunan / tempat industri atau perusahaan, oleh karena itu air buangan industri / perusahaan mempunyai sifat (karakteristik) yang berbeda-beda tergantung dari macam industri / perusahaan yang bersangkutan.

Misalnya : Pabrik texstil air buangannya banyak mengandung zat-zat kimia pewarna (akibat dari proses pencelupan). Perusahaan perbengkelan (bengkel mobil, motor), air buangannya banyak mengandung minyak, olie.

Karena syarat-syarat air buangan industri berlainan maka cara /sistem pengolaan air buangan industri / perusahaan berbeda-beda tergantung dari sifat air buangan tersebut.

Selengkapnya....

Pemahaman Umum Drainase

Drainase yang berasal dari kata to drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air drainase, merupakan suatu sistem pembuangan air bersih dan air limbah dari daerah pemukiman, industri, pertanian, badan jalan dan permukaan perkerasan lainnya, serta berupa penyaluran kelebihan air pada umumnya, baik berupa air hujan, air limbah maupun air kotor lainnya yang keluar dari kawasan yang bersangkutan baik di atas maupun di bawah permukaan tanah ke badan air atau ke bangunan resapan buatan.

Pemahaman secara umum mengenai drainase perkotaan adalah suatu ilmu dari drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan, yaitu merupakan suatu sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit, lapangan olahraga, lapangan parkir, instalasi militer, instalasi listrik dan telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhan laut, serta tempat-tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota yang berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga menimbulkan dampak negatif dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia.

Untuk mendapatkan pemahaman tentang drainase secara umum, maka kita perlu mengetahui latar belakang diperlukannya suatu drainase, tujuan dan manfaat dari pembuatan drainase tersebut, jenis drainase yang umum digunakan, sejarah perkembangan, prinsip-prinsip sistem drainase dan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah berhubungan dengan pencapaian lingkungan yang baik, asri dan nyaman bagi masyarakat.

Siklus keberadaan air di suatu lokasi dimana manusia bermukim, pada masa tertentu akan mengalami keadaan berlebih, sehingga dapat mengganggu kehidupan manusia. Selain itu semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan limbah berupa air buangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya, dan dengan adanya keinginan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan hidup maka manusia mulai berusaha untuk mengatur lingkungannya dengan cara melindungi daerah pemukimannya dari air berlebih dan air buangan.

Didalam daerah yang belum berkembang/pedesaan, drainase terjadi secara alamiah sebagai bagian dari siklus hidrologi. Drainase alami ini berlangsung tidak secara statis melainkan terus berubah secara konstan menurut keadaan fisik lingkungan sekitar. Seiring dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang ditandai dengan banyak didirikannya bangunan-bangunan yang dapat menunjang kehidupan dan kenyamanan masyarakat kota, maka sejalan dengan itu diperlukan pula suatu sistem pengeringan dan pengaliran air yang baik untuk menjaga kenyamanan masyarakat kota. Sehingga drainase perkotaan harus saling padu dengan sampah, sanitasi dan pengendalian banjir perkotaan.

Drainase perkotaan bertujuan untuk mengalirkan air lebih dari suatu kawasan yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi genangan yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu. Karena suatu kota terbagi-bagi menjadi beberapa kawasan, maka drainase di masing-masing kawasan merupakan komponen yang saling terkait dalam suatu jaringan drainase perkotaan dan membentuk satu sistem drainase perkotaan.

Dengan adanya suatu sistem drainase di perkotaan maka akan diperoleh banyak manfaat pada kawasan perkotaan yang bersangkutan, yaitu akan semakin meningkatnya kesehatan, kenyamanan dan keasrian daerah pemukiman khususnya dan daerah perkotaan pada umumnya, dan dengan tidak adanya genangan air, banjir dan pembuangan limbah yang tidak teratur, maka kualitas hidup penduduk di wilayah bersangkutan akan menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketentraman seluruh masyarakat.

Selengkapnya....

Merencanakan Saluran Irigasi

Tahap-tahap Perencanaan Saluran Irigasi

  • Mulai dari rencana bendung, teriklah garis titik – garis titik yang menyusuri kontur tertinggi dimana diperkirakan daerah akan dialiri.
  • Garis titik – garis titik tersebut diatas perlu sejajar dengan kontur, akan tetapi dibuat menurun lebih kurang 30 cm setiap satu kilometer.
  • Garis titik – garis titik tersebut adalah rencana saluran induk.
  • Pada tempat tertentu dimana diperkirakan ada sawah yang akan dialiri, maka dibuat satu bangunan sadap, atau bilamana ternyata dapat mengairi daearah /kota yang luas dan letaknya lebih jauh dari bangunan tadi, maka dapat dibuat saluran sekunder.

Jadi fungsi bangunan tadi berubah yaitu disamping menyadap dia juga membagi kesaluran sekunder dan nama bangunan tersebut adalah bangunan bagi sadap.
  • Bangunan sadap maupun bangunan bagi diletakkan pada tempat yang tinggi atau lebih tinggi dari sawah yang akan dialiri.
  • Pada umumnya trase (rencana) saluran induk mengikuti grasit tinggi, dan trase saluran sekunder mengikuti penggung.
  • Rencanakan apakah akan menggunaklan Sistem Clos Chanel atau Open Chanel
  • Rencanakan dan desain agar pengaliran air minum ini menggunakan gaya gravitasi

Selengkapnya....

Sabtu, 23 Februari 2008

Jaringan Irigasi

Jaringan irigasi teknis yang selanjutnya disebut jaringan irigasi merupakan sekumpulan bangunan-bangunan bagi, sadap, bangunan silang, pelengkap, saluran pembawa, saluran dan bangunan pembuang yang terdapat dalam suatu lahan, yang petak sawahnya memanfaatkan air dari sumber yang sama.
Peta ikhtisar adalah suatu peta di mana terlihat susunan suatu jaringan irigasi mulai dari bendung sampai saluran-saluran pembuang. Di dalam peta ikhtisar tersebut diperlihatkan: (1) bangunan utama, (2) jaringan dan trase saluran irigasi, (3) jaringan dan saluran pembuang), (4) petak tersier, petak sekunder, dan petak primer, (5) lokasi-lokasi bangunan (bagi, sadap, silang), (6) batas-batas daerah irigasi, (7) daerah yang tidak diairi (desa, makam, gedung-gedung), (8) jaringan dan trase jalan, dan (9) daerah-daerah yang tidak dapat diairi (tanah jelek, rawa, bukit, dll). (Lihat halaman 14 Contoh Irigasi Teknis).
Petak tersier, suatu lahan seluas maksimum 60 ha, yang berisikan petak-petak kuarter yang luasnya maksimum 10 ha, yang mengambil air dari satu pintu bangunan sadap. Petak tersier ini dilengkapi pula dengan boks-boks tersier, kuarter, saluran pembawa tersier, kuarter, cacing, saluran pembuang, serta bangunan silang seperti yang ada di jaringan irigasi.

Petak sekunder, terdiri dari kumpulan petak-petak tersier yang mengambil air dari satu pintu di bangunan bagi. Luas petak sekunder ini tidak terbatas tergantung dari topografi lahan yang ada. Salurannya sering terletak di punggung medan, sehingga air tersebut dapat dialirkan ke dua sisi saluran.
Petak primer, terdiri dari beberapa petak sekunder yang airnya mengambil dari sumber air (sungai) berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll. Bila satu bendung terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer. Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.

Bangunan Utama (headworks) merupakan kompleks bangunan yang direncanakan di dan sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokkan air ke dalam jaringan agar dapat dipakai untuk keperluan irigasi. Bangunan utama ini terdiri dari bangunan pengelak dengan peredam energi, intake, pintu bilas, kantong Lumpur bila perlu, tanggul banjir, dan bangunan pelengkap lainnya. Bangunan utama ini seperti bendung, bendung gerak, bendung karet, pengambilan bebas (free intake), bendungan, rumah pompa.

Selengkapnya....

Tahapan Perencanaan Irigasi

Untuk pelaksanaan suatu proyek akronim SIDLACOM untuk mengidentifikasi berbagai tahapan proyek, akronim ini menunjukkan urutan tahap yang masing-masing terdiri dari kegiatan yang berlainan.

Di dalam perencanaan irigasi tahapan yang harus dikerjakan/dianalisis dan di evaluasi meliputi; lokasi dan perkiraan daerah irigasi, garis besar rencana pertanian; sumber daya air, prasarana infrastruktur; skala prioritas pengembangan; 8 persyaratan pengembangan dari Dirjen Pengairan (dulu); dampak sosek dan lingkungan.

8 tujuan Pengembangan (Dirjen Pengairan) : Kesuburan tanah; tersedianya air (kualitas & kuantitas); populasi sawah; pemasaran produksi; jaringan jalan & komunikasi; status tanah; banjir & genangan; lain-lain. Dan saat ini permintaan masyarakat local untuk dibuatkan irigasi merupakan hal yang paling pokok dalam perencanaan daerah irigasi.

Tahapan perencanaan meliputi:
Studi awal: ide untuk pengembangan irigasi pertanian dan perkiraan luas D.I,

Studi identifikasi: menentukan nama & luas, garis besar skema irigasi alternatif, pemberitahuan ke instansi pemerintah, serta fihak lain yeng terlibat dalam proyek tsb.
Studi pengenalan: kelayakan teknis, komponen dan aspek multisektor, penjelasan mengenai aspek-aspek yang belum dapat dipecahkan selama identifikasi, penentuan ruang lingkup studi, pekerjaan lapangan dan kantor (oleh orang-orang yang sesuai disiplin ilmu).

Studi kelayakan: analisis teknis dan ekonomi, definisi proyek & prasaran yang diperlukan, mengajukan program pelaksanaan, ketepatan yang disyaratkan, perlu pengukuran topogrfi, geotek dan kualitas tanah ekstensif.

Tahap perencanaan (tahap perencanaan pendahuluan, tahap perencanaan akhir)
Tahap perencanaan pendahuluan : pengukuran (peta topografi, penelitian kemampuan tanah); perencanaan pendahuluan : menentukan letak bangunan, tata letak jaringan, petak tersier, tipe bangunan, trase saluran, jaringan dan bangunan pembuang, termasuk analisis hidrologi (waterbalance).
Tahap perenacaan akhir: pengukuran & penyelidikan hidrometri/hidrologi; topografi; geologi teknik; model hidrolis, laporan akhir.

Selengkapnya....

Hubungan tanah, air, udara, dan tanaman

Tanaman sejak disemaikan sampai mengeluarkan hasil memerlukan unsur hara. Selain ketersediaan unsur hara, pertumbuhan tanaman menyangkut kesuburan dipengaruhi faktor-faktor sepert: air, iklim, dan tanaman itu sendiri.

Kebutuhan pokok untuk kesuburan hidup tanaman adalah; unsur-unsur tertentu (hara), air, udara, cahaya, dan panas (suhu). Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh tingkat tinggi rendahnya suhu tanah pada daerah perakaran, begitu pula dengan ketersediaan udara dalam tanah mempengaruhi pula pernafasan sebagian dari akar-akar tanaman. Pertumabuhan tanaman akan menjadi baik bilamana disediakan kondisi ideal untuk tanaman tersebut. Unsur hara dalam konsentrasi yang optimum sangat diperlukan oleh tanaman. Unsur hara yang diperlukan adalah unsur hara makro dan mikro
Ketersediaan unsur hara dalam tanah berupa senyawa kompleks yang sukar larut dan dapat berupa senyawa sederhana yang larut dalam air dan relatif tersedia untuk tanaman.
Keragaman jenis tumbuh-tumbuhan karena adanya pengaruh iklim yang kompleks, selain butuh air, tanaman membutuhkan tempat untuk tumbuh yaitu tanah. Tanah yang baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah diolah, dan produktivitas tinggi. Sedangkan komposisi tanah untuk kepentingan pertanian berupa tanah mineral dengan kandungan bahan organic (humus) dan tentu saja unsur air dan udara ada pada komposisi tanah tersebut.

Di bawah permukaan tanah, pori-pori tanah mengandung air dan udara dengan jumlah yang berubah-ubah. Bila air hujan jatuh ke permukaan tanah, air terus bergerak ke bawa melalui zone aerasi dan sebagian mengisi pori-pori tanah dan tinggal dalam pori-pori yang ditahan oleh gaya-gaya kapiler disekitar butir-butir tanah.

Air yang berada pada lapisan atas dari zona aerasi disebut lengas tanah. Bila kapasitas menahan air tanah pada zone aerasi telah dipenuhi, air akan bergerak ke bawah menuju zone saturasi, dan air ini disebut air tanah. Bentuk lengas tanah secara umum diklasifikasikan sebagai: air gravitasi, air kapiler, dan air higroskopis. Di dalam pembicaraan tengtang konstanta lengas tanah, dijumpai beberapa istilah yaitu: kapasitas kejenuhan, kapasitas lapang, titik layu permanen, titik layu akhir, dan koefisien higroskopis.

Frekuensi pemberian air irigasi dipengaruhi oleh sifat hubungan antara tanaman, tanah, dan air. Faktor yang mempengaruhi daya penahan tanah adalah tekstur, struktur, dan bahan-bahan organic yang terkandung dalam tanah. Sedangkan ukuran butir menentukan struktur tanah, dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh struktur tanah. Frekuensi pemberian air yang paling sesuai merupakan hasil keputusan berdasarkan pengaruh berbagai faktor kombinasi (hasil percobaan/penelitian). Kesuburan fisik tanah ditentukan oleh struktur tanah, namun kesuburan kimiawi ditentukan oleh kemampuan tanah menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Unsur-unsur utama, yakni: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, B, Zn, Mo, dan Cl.
Tanaman memerlukan air dalam jumlah berbeda menurut macam tanaman. Bila ditinjau response terhadap air, secara garis besar digolongkan menjadi 3 jenis: tanaman aquatik, tanaman semi aquatik, dan tanaman tanah kering.

Selengkapnya....

Teknik Irigasi Ke-2

1.Sejarah Irigasi
Secara umum menjelaskan perkembangan mulai dari adanya usaha pembuatan irigasi sangat sedehana, perkembangan irigasi di Mesir, Babilonia, India,dll kemudian bagaimana perkembangan irigasi di Indonesia sampai saat sekarang.
Di Bali, irigasi sudah ada sebelum tahun 1343 M, hal ini terbukti dengan adanya sedahan (petugas yang melakukan koordinasi atas subak-subak dan mengurus pemungutan pajak atas tanah wilayahnya). Sedangkan pengertian subak adalah “ Suatu masyarakat hukum adat di Bali yang bersifat sosio agraris relegius yang secra histories tumbuh dan berkembang sebagai suatu organisasi di bidang tataguna air di tingkat usaha tani” (PP. 23 tahun 1982, tentang Irigasi)

2.Arti Irigasi
Irigasi merupakan suatu ilmu yang memanfaatkan air untuk tanaan mulai dari tumbuh sampai masa panen. Air tersebut diambil dari sumbernya, dibawa melalui saluran, dibagikan kepada tanaman yang memerlukan secara teratur, dan setelah air tersebut terpakai, kemudian dibuang melalui saluran pembuang menuju sungai kembali.
Irigasi dikehendaki dalam situasi: (a) bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada kebutuhan tanaman; (b) bila jumlah curah hujan mencukupi tetapi distribusi dari curah hujan tidak bersamaan dengan waktu yang dikehendaki tanaman.

3. Aspek irigasi
Menjelaskan tentang: Aspek engineering, dan Aspek agricultural
Aspek engineering menyangkut: (1) Penyimpanan, penyimpangan, dan pengangkutan (2) membawa air ke lading pertanian, (3) pemakaian air untuk persawahan, (4) pengeringan air yang berlebihan, dan (5) pembangkit tenaga air.
Aspek Agrikultural, menyangkut: (1) kedalaman pemberian air, (2) distribusi air secara seragam dan berkala, (3) kapasitan dan aliran yang berbeda, dan (4) reklamasi tanah tandus dan tanah alkaline.

4. Tujuan irigasi.
Tujuan utama irigasi adalah untuk: Membasahi tanah, merabuk, mengatur suhu tanah, kolmatase, membersihkan air kotor, meninggikan air tanah, pemeliharaan ikan

5. Pengaruh dan syarat-syarat air guna irigasi.
Menjelaskan pengaruh air yang ada pada suatu daerah irigasi, dan bagaimana syarat-syarat air yang diperlukan untuk suatu daerah irigasi, seperti : air yang berasal dari dalam tanah; air berasal dari sungai, air berasal dari waduk, dananu, dan rawa;
(1) Syarat air terhadap maksud irigasi, (2) syarat-syarat air terhadap tanaman, (3) pengaruh air irigasi terhadap tanah, (4) pengaruh Lumpur terhadap tanaman

Selengkapnya....

Teknik Irigasi

Irigasi merupakan suatu ilmu yang memanfaatkan air untuk tanaman mulai dari tumbuh sampai masa panen. Air tersebut diambil dari sumbernya, dibawa melalui saluran, dibagikan kepada tanaman yang memerlukan secara teratur, dan setelah air tersebut terpakai, kemudian dibuang melalui saluran pembuang menuju sungai kembali.

Irigasi dikehendaki dalam situasi:
(a) bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada kebutuhan tanaman,
(b) bila jumlah curah hujan mencukupi tetapi distribusi dari curah hujan tidak bersamaan dengan waktu yang dikehendaki tanaman.

Irigasi merupakan usaha untuk mendatangkan air dengan membuat bangunan dan jaringan berupa saluran - saluran untuk mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagi-bagikan air ke sawah-sawah atau ladang-ladang dengan cara yang teratur dan membuang air yang tidak diperlukannya lagi, setelah air itu digunakan dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu ilmu irigasi sangat penting untuk membuat petani atau rakyat sekitarnya dapat memanfaatkan sumber air yang ada, sehingga petani dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Adapun manfaat yang dapat kita ambil dari irigasi adalah:
1.Sistem dapat menjamin sepenuhnya persediaan air untuk tanaman.
2.Sistem dapat menjamin waktu panen pada saat musim kering.
3.Menjaga suhu tanah agar tetap dingin.
4.Mencuci garam – garam yang berada dalam tanah.
5.Memperkecil resiko rembesan air tanah.
6.Agar tanah lebih mudah dikerjakan pada waktu membajak.

Maksud irigasi ialah untuk mencukupi kebutuhan air guna pertanian dan tujuan irigasi tergantung dari kebutuhan untuk apa irigasi itu akan diperlukannya.
Maksud itu dapat dibagi dalam :
a. Membasahi tanah
b. Merabuk
c. Mengatur suhu (temperatur) tanah
d. Menghindari gangguan dalam tanah
e. Kolmatase
f. Membersihkan air kotoran
g. Mempertinggi air tanah.

Kebutuhan pokok untuk kesuburan hidup tanaman adalah; unsur-unsur tertentu (hara), air, udara, cahaya, dan panas (suhu). Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh tingkat tinggi rendahnya suhu tanah pada daerah perakaran, begitu pula dengan ketersediaan udara dalam tanah mempengaruhi pula pernafasan sebagian dari akar-akar tanaman. Pertumbuhan tanaman akan menjadi baik bilamana disediakan kondisi ideal untuk tanaman tersebut. Unsur hara dalam konsentrasi yang optimum sangat diperlukan oleh tanaman. Unsur hara yang diperlukan adalah unsur hara makro dan mikro

Ketersediaan unsur hara dalam tanah berupa senyawa kompleks yang sukar larut dan dapat berupa senyawa sederhana yang larut dalam air dan relatif tersedia untuk tanaman.
Keragaman jenis tumbuh-tumbuhan karena adanya pengaruh iklim yang kompleks, selain butuh air, tanaman membutuhkan tempat untuk tumbuh yaitu tanah. Tanah yang baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah diolah, dan produktivitas tinggi. Sedangkan komposisi tanah untuk kepentingan pertanian berupa tanah mineral dengan kandungan bahan organic (humus) dan tentu saja unsur air dan udara ada pada komposisi tanah tersebut.

Selengkapnya....